Sabtu, 07 Agustus 2010

Obat Pelangsing Secara Tradisional dan Aturan - Aturan Cara Pemakaian Obat Pelangsing

Obesitas kelebihan berat badan merupakan salah satu masalah yang dihadapi masyarakat di kota besar. Pola hidup mega politan yang selalu serba instan sangat mempengaruhi keadaan ini. Kebiasaan mengkonsumsi makanan siap saji dengan kandungan lemak dan kalori yang padat atau makanan kurang berserat, serta terbatasnya waktu untuk berolahraga merupakan bagian penyebab obesitas.
Karenanya, tidak mengherankan jika masyarakat megapolitan merupakan lahan yang subur bagi bisnis obat pelangsing atau suplemen makanan pelangsing. Bukan hanya obat atau makanan, tindakan medis seperti sedot lemak dan berbagai terapi juga laris manis untuk masyarakat metropolitan yang selalu ingin menjaga penampilannya agar terlihat cantik dan langsing.
Melangsingkan tubuh sesungguhnya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu ; secara alami dan menggunakan bantuan. Secara alami, mejaga tubuh yang ideal lazimnya dilakukan dengan mengatur pola makan dan berolahraga secara teratur. Jalan ini akan lebih menguntungkan karena sehat dan fisiologis. Hanya saja, banyak orang tidak sabar melakukannya karena, biasanya hasilnya akan terlihat dalam rentang waktu yang lama misalnya sampai enam bulan.
Sejalan dengan kebiasaan masyarakat metropolitan yang suka dengan hal-hal cepat dan instan, maka pilihan untuk mencapai berat badan ideal pun jatuh pada yang cepat dan segera menghasilkan. Untuk itu, menggunkan bantuan obat pelangsing, suplemen pelangsing dan tindakan medis serta beragam cara lain merupakan pilihan yang dianggap tepat.
Melangsingkan tubuh dengan bantuan obat-obatan merupakan pilihan yang lebih murah dibandingkan dengan tindakan medis, terapi dan lainnya. Saat ini dipasar terdapat dua jenis obat pelangsing yakni modern dan tradisional. Obat pelangsing tradisional merupakan pilihan favorit dan dipercaya masyarakat. Hal itu karena sebagian kandungan simplisiannya maupun bentuk sediaannya sudah akrab di masyarakat; contohnya jamu pelangsing.

OBAT PELANGSING
TRADISIONAL

Obat tradisional yang dapat membantu melangsingkan tubuh mempunyai mekanisme kerja sebagai berikut:
1. Menekan nafsu makan (menekan rasa lapar), dengan meningkatkan rasa penuh(fullness) contohnya: Garcinia cambogia
2. Menghambat/ mencegah absorbsi lemak contohnya: Daun jati Belanda ( Guazumae ulmi folia)
3. Mempercepat waktu pasasi di usus sehingga meningkatkan volume isi usus (bersifat laksan ringan ) contoh : Psyllium husk (Plantatago ovata)

Adapun simplisia yang seharusnya tidak digunakan dalam komposisi Obat tradisional pelangsing:
1. Yang berhasiat tidak relevan dengan fungsi pelangsing contoh : Piperis Folium ( sejenis lada) yang dapat menurunkan aktivitas enzim intestinal dan bersifat antiseptic.
2. Berkhasiat diuretic contohnya Orthosiponis Folium (Kumis Kucing )
3. Berkhasiat berlawanan : Curcuma rhizoma (Temulawak), dapat menambah nafsu makan.
Efek samping dapat terjadi apabila penggunaan Obat tradisional sebagai obat pelangsing tidak sesuai anjuran cara pemakaian dan dosis. Selain itu, jamu pelangsing juga tidak baik digunkanan secara berkesinambungan dalam jangka waktu yang lama.
Berbagai efek yang dapat ditimbulkan antara lain :
1. Obat tradisional (OT) yang menekan nafsu makan dapat menyebabkan hilangnya rasa lapar fisiologis sehingga apabila berkepanjangan dapat menyebabkan berkurangnya asupan nutrisi (zat gizi) yang diperlukan tubuh.
2. Obat tradisional yang menghambat/ mencegah absorbsi lemak dapat menyebabkan berkurangnya asupan lemak tubuh. Berkurangnya asupan lemak dapat mengakibatkan gangguan fungsi tubuh seperti gangguan : sintetis hormone sex (lemak merupakan prekusor), membrane sel, sfingomielin otak, dll.
3. Mengurangi asupan kalori (karbohidrat), secara tidak langsung, dapat menyebabkan tubuh tidak mendapat cukup energi yang diperlukan untuk aktivitas harian.
Menggunakan bantuan obat pelangsing untuk mencapai berat badan ideal memang tidak dilarang. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi keamanan yang dapat dilihat pada label atau etiket Obat tradisional tersebut.Antara lain:
1. Apakah produk tersebut sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan. Hal ini dapat dilihat dari dicantumkan atau tidaknya nomor registrasi pada label/etiket obat.
2. Cara pemakaian atau dosis.
3. Kadaluwarsa
4. Efek samping, Interaksi obat, kontra indikasi .
5. Peringatan perhatian yang tertera pada label yaitu: Penggunaan obat ini harus disertai dengan olah raga teratur, diet rendah kalori, dan rendah lemak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar