Minggu, 16 September 2012

Obat Mujarab Sariawan

Sakit Sariawan dan panas dalam adalah penyakit yang sangat umum di wilayah tropis termasuk Indonesia. Penyakit ini hanya ringan saja dan biasanya sembuh dengan sendirinya. Tetapi karena intentsitasnya yang sangat tinggi, cukup mengganggu juga. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak sekali iklan-iklan obat panas dalam di televisi.

Saya termasuk orang yang memiliki penyakit langganan panas dalam dan sariawan. Penyakit ini muncul biasanya jika sedang kecapaian, kemudian badan terasa meriang, nafas bau tidak enak, dan kerongkongan terasa kering/panas. Besoknya biasanya sudah muncul sariawan di mulut. Jika sudah muncul sariawan, demam biasanya hilang dan panas dalamnya juga menurun. Tetapi bukan berarti sakitnya sembuh. Sakit berganti luka di mulut yang kian membesar. Luka ini membuat makan tidak terasa nikmat sama sekali. Apalagi yang hobi makan cabe, pasti langsung terasa ‘Mak Nyooossss Tenan’. Luka sariawan biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih satu minggu.

Meskipun mudah sembuh, sakit ini seperti tak pernah ma pergi. Begitu sariwan sembuh, tidak berselang beberapa hari sudah mulai muncul lagi. Bener-bener mulut ini terasa sakit sekali. Ada temen yang hampir selalu sariawan, tiada hari tanpa sariawan.

Ada yang unik dari penyakit ini, yaitu umumnya diderita oleh laki-laki. Kalau perempuan jarang yang menderita sariawan. Di keluargaku, aku, bapakku, dan adik laki-lakiku juga sering kena sariawan. Temen-temenku juga yang laki-laki juga sering kena sariawan. Termasuk yang paling parah, Si Oma dan Si Timin, juga laki-laki.
Tidak Sengaja Ketemu Obat Sariawan/ Obat Mujarab Sariawan: Jamur Teh


Bertahun-tahun saya selalu kena sariawan dan panas dalam. Luka baru sembuh sehari, langsung muncul esok harinya. Apalagi di lab dulu aku sering sekali lembur bahkan tidur di lab.

Pada suatu ketika aku diminta oleh Bosku untuk meneliti tentang Jamur Teh. Kalau orang Jawa sering menyebutnya Jamur Dipo. Kalau orang China atau daerah sekitarnya menyebutnya Kombucha Tea. Atau ada juga yang menyebutnya ‘cedar tea’. Jamur teh ini dibuat dari teh manis yang diberi biang jamur teh, lalu didiamkan beberapa hari. Di permukaan air teh akan muncul lapisan seperti gel/nata dan air teh berubah menjadi masam.

Menurutku lapisan gen ini sama seperti nata de coco dan asam yang dihasilkan kemungkinan adalah asam laktat. Jadi kemungkinan jamur teh merupakan kultur campuran dari: yeast/khamir, bakteri asam laktat, dan bakteri penghasil nata.

Kalau dibuat dengan tepat, Jamur Teh terasa segar dan nikmat. Waktu itu aku diminta untuk membuat minuman kesehatan dari Jamur ini. Aku mencari cara bagaimana menghasilkan jamur teh yang nikmat, segar, dan sekaligus menyehatkan. Karena menurut kepercayaan orang dan cerita dari orang-orang yang sering meminumnya, katanya setelah meminum jamur teh tubuh terasa lebih segar dan sehat.

Pada saat meneliti jamur ini hampir setiap hari aku minum jamur teh. Tidak terasa beberapa bulan aku meminumnya setiap hari. Penelitian ini memang tidak berhasil menjadi sebuah produk yang bisa dijual. Ada beberapa tahapan yang tidak berhasil aku lalui waktu itu. Mungkin karena ilmuku belum nyampai.

Namun, tanpa saya sadari sariawan dan panas dalam yang selama ini saya derita, tiba-tiba sembuh dengan sendirinya. Sariawan yang biasanya datang jika saya capai sedikit saja, sekarang sudah tidak lagi. Bahkan, ketika saya sangat kecapaian secara fisik/mental, sariawan tidak pernah muncul. Sariawan hanya muncul kalau mulut tergigit tanpa sengaja.

Ini memang masih hipotesa saja, saya menduga kalau yang menyebabkan sariawan saya sembuh adalah jamur teh tersebut, bukan yang lain. Karena sudah berbagai macam obat panas dalam dan sariawan saya coba, tidak satupun yang bisa menyembuhkan sariawan secara tuntas tas. Obat-obat yang banyak diiklankan di TV hanya mengurangi rasa sakit ketika panas dalam saja. Jika sudah jadi sariawan, saya pakai Abothil, obat yang ketika dioleskan rasanya mau nanggis karena sakitnya. Tetapi sariawan dan panas dalam tetap saja datang. Jadi, sekali lagi, kemungkinan besar karena Jamur Teh ini.

Beberapa waktu yang lalu saya perna lihat orang yang menjual jamur ini di station-station kereta, seperti di station Bogor, Cilebut, Pondok Cina, atau Station Kota. Pernah juga saya lihat di sekitar Jembatan Merah Bogor. Namun, sekarang sudah jarang sekali ditemui.

Waktu itu, saya juga sempat mencari literatur yang sangat lengkap sekali tentang Kombucha Tea ini. Sayangnya dipinjam mahasiswa kedokteran Unpad dan tidak pernah dikembalikan lagi. Sayang sekali, karena beberapa informasi dan data penting yang saat ini sudah tidak ada lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar